BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk Allah
yang paling sempurna bila di banding dengan makhluk lainnya, karena manusia
dikaruniai akal yang menyebabkan manusia dapat berfikir, mengungkapkan
perasaan, kecintaan dan kesadaran. Disatu pihak manusia sebagai pribadi yang
memiliki otonomi untuk berbuat sesuai kehendaknya, tapi dilain pihak manusia
sebagai makhluk sosial yang wajib tunduk pada aturan
Selain dikaruniai akal manusia juga dikaruniai potensi.
Potensi itu pun memiliki napsu yang menorong manusia untuk melakukan al positif
dan negatif. Tapi banyak orang yang menapsirkan bahwa napsu itu senderung pada
hal-hal yang negatifnya saja. Dengan napsu inilah manusia sering tidak kontrol
untuk melakukan sesuatu tanpa berfikir (rasio) apakah yang dilakukannya itu
benar atau salah ? manusia sering bertindak sesuai dengan keinginan semata
tanpa melihat aturan yang ada. Sebagai contoh, penomena yang sekarang banyak
terjadi dikalangan remaja yaitu “pergaulan bebas”. Pergaulan bebas merupakan
satu masalah besar bagi lingkungan terutama lingkungan masyarakat. Karena
dengan masalah ini akan mengakibatkan dampak yang sangat patal. Untuk lebih
jelasnya insya Allah akan penulis paparkan pada bab II.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSINYA
A. Pembahasan Masalah
Sesuai dengan masalah yang penulis
angkat tentang “pergaulan bebas” yang sedang marak dibicarakan oleh masyarakat
khususnya masyarakat di daerah pedesaan, karena dengan pergaulan bebas akan
menimbulkan dampak yang sangat patal terutama bagi kalangan remaja. Dengan
pergaulan bebas inilah manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan
nafsunya dan melihat aturan yang ada. Manusia merasa bebas melakukan apa saja,
sehingga akibat pergaulan bebas itulah banyak terjadi pemerkosaan dan sek di
luar nikah. Sekarang tidak hanya orang dewasa (17 tahun ke atas) yang melakukan
hal itu, tapi anak yang baru berusia 8 tahun juga sudah banyak yang diperkosa.
Masih mending pemerkosaan itu dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai
hubungan darah, lebih parah lagi pemerkosaan dilakukan oleh ayah terhadap
anaknya, naudzubillah …
Padahal Allah telah menjelaskan dalam
QS. 17 : 32 yang bunyinya “dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya
jinah itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Dari ayat di atas jelas bahwa
mendekati jinah itu dilarang oleh agama apalagi melakukan jinahnya (kumpul
kebo/ pemerkosaan).
Tapi mengapa sekarang ini dengan
pergaulan bebas sepertinya merasa sangat bangga dan seolah –olah perbuatan itu
diperbolehkan ?
Kita lihat fenomena yang terjadi
dilingkungan kita (perkotaan) mulai dari pergaulan anak SMP sampai pergaulan
makhluk. Pergaulannya itu tidak mencerminkah orang yang berpendidikan. Maka
pantas jika sekarang masalah pemerkosaan/ seks di luar nikah terus meningkat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi,
diantaranya :
a.
Teknologi semakin canggih
Seiring dengan kemajuan zaman,
teknologi pun semakin berkembang dan canggih. Tapi yang disesalkan dengan
perkembangan teknologi tersebut masyarakat menyalah gunakannya. Dampak dari
teknologi itu lebih cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya TV dan HP, melalui
TV masyarakat tidak hanya meniru gaya hidup dan pergaulan para artis. Maka
pantas jika sekarang di daerah-daerah terpencilpun sudah banyak terjadi masalah
yang telah diuraikan di atas.
b.
Faktor Pendidikan
Selain teknologi, timbulnya
pergaulan bebas, seks si luar dan pemerkosaan karena tingkat pendidikan yang
masih rendah. Seperti telah diuraikan di atas jangankan orang yang
pendidikannya rendah, mahasiswa sekalipun masih banyak karena merasa bangga
dengan mahasiswanya. Mereka tidak menggunakan potensi (akal) untuk selalu
berfikir dan bertindak kearah yang benar. Mereka hanya mengikuti nafsu tanpa
melihat aturan yang ada.
c.
Faktor Keluarga
Timbulnya pergaulan bebas juga
disebabkan kurangnya perhatian dari keluarga, karena perhatian keluarga sangat
berpengaruh terhadap pendidikan dan tingkah laku. Dasar pendidikan yang pertama
dan yang paling kuat yaitu pendidikan yang didapat dari keluarga
d.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku dan kepribadian manusia. Seperti pendapat Hornell Harts
berpendapat bahwa kepribadian itu merupakan hasil dari potensi warisan biologis
dengan pengaruh lingkungan. Maka pantas banyak orang yang berpendidikan
terjerumus pada hal negatif, selain tidak bisa mengedalikan nafsunya juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
B. Solusi (Pemecahan Masalah)
Setiap masalah
pasti ada solusinya, begitu juga dengan masalah yang telah dipaparkan diatas.
Ada beberapa solusi untuk menghindari masalah tersebut diantaranya :
-
Pendidikan
Dengan pendidikan manusia akan
menggunakan potensi (akal)nya untuk berfikir (rasio). Walaupun seringkali
potensi itu disertai dengan nafsu yang medorong untuk selalu melakukan hal
negatif. Tapi dengan ilmu dan disertai akal manusia akan memperkembangkan mana
yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari. Sehingga tidak akan
terjerumus pada hal-hal yang negatif karena ia akan tidak pada aturan yang
telah ditetapkan.
-
Diri Sendiri (Individu)
Individu akan menciptakan dalam
dirinya suatu kesadaran diri mengenai miliknya sendiri juga mampu menempatkan
diri dalam dunia orang lain. Adapun ciri-ciri prilaku kesadaran diri : Mengenal
dan merasakan emosi diri sendiri, memahami penyebab perasaan yang timbul dan
mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan. Jika individu sudah sadar akan
dirinya maka ia akan berfikir siapa saya ? dimana saya tinggal ? dan apa yang
harus saya lakukan ?
-
Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku manusia, walapun pendidikan dan kesadaran pada dirinya
sudah tumbuh tapi sedikit orang yang terjerumus pada hal negatif, disebabkan
karena pengaruh lingkungan yang sangat kuat. Kalau lingkungannya baik, aman
masyarakat patuh pada aturan maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya pergaulan bebas diakibatkan
oleh beberapa faktor, diantaranya :
-
Faktor
teknologi
-
Faktor
pendidikan
-
Faktor
keluarga
-
Faktor
lingkungan
Faktor-faktor di atas yang banyak
mentransfer budaya-budaya luas yang tidak sesuai dengan kaidah atau aturan
agama dan juga pemerintah, terutama
faktor teknologi. Budaya itu sengaja dikemas menjadi sesuatu yang dianggap funk
atau menyenangkan sehingga siapapun yang tidak berkiblat padanya akan dianggap
kuno. Padahal di dalam kemasan yang indah itu orang-orang luar (Yahudi) sengaja
mengirimkan berjuta keburukan untuk menghancurkan moral bangsa kita (Indonesia)
sebagai umat islam.
B. Saran
Kita semestinya sadar tahan pernah ada
kebaikan pada sesuatu yang dilarang agama, seindah dan semanis apapun itu hanya
akan berlaku sementara.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen PLSBT UPI, 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung.
Drs. Astim Riayanto, SH,
MH, 2000. Penerbit Yapemdo Bandung.
M. Quraish Shihab. 1999. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Muammalah. Penerbit : Mizan.