Tampilkan postingan dengan label Makalah PAI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah PAI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 November 2014

Makalah Tentang Pergaulan Bebas

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna bila di banding dengan makhluk lainnya, karena manusia dikaruniai akal yang menyebabkan manusia dapat berfikir, mengungkapkan perasaan, kecintaan dan kesadaran. Disatu pihak manusia sebagai pribadi yang memiliki otonomi untuk berbuat sesuai kehendaknya, tapi dilain pihak manusia sebagai makhluk sosial yang wajib tunduk pada aturan
Selain dikaruniai akal manusia juga dikaruniai potensi. Potensi itu pun memiliki napsu yang menorong manusia untuk melakukan al positif dan negatif. Tapi banyak orang yang menapsirkan bahwa napsu itu senderung pada hal-hal yang negatifnya saja. Dengan napsu inilah manusia sering tidak kontrol untuk melakukan sesuatu tanpa berfikir (rasio) apakah yang dilakukannya itu benar atau salah ? manusia sering bertindak sesuai dengan keinginan semata tanpa melihat aturan yang ada. Sebagai contoh, penomena yang sekarang banyak terjadi dikalangan remaja yaitu “pergaulan bebas”. Pergaulan bebas merupakan satu masalah besar bagi lingkungan terutama lingkungan masyarakat. Karena dengan masalah ini akan mengakibatkan dampak yang sangat patal. Untuk lebih jelasnya insya Allah akan penulis paparkan pada bab II.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSINYA

A.     Pembahasan Masalah

Sesuai dengan masalah yang penulis angkat tentang “pergaulan bebas” yang sedang marak dibicarakan oleh masyarakat khususnya masyarakat di daerah pedesaan, karena dengan pergaulan bebas akan menimbulkan dampak yang sangat patal terutama bagi kalangan remaja. Dengan pergaulan bebas inilah manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan nafsunya dan melihat aturan yang ada. Manusia merasa bebas melakukan apa saja, sehingga akibat pergaulan bebas itulah banyak terjadi pemerkosaan dan sek di luar nikah. Sekarang tidak hanya orang dewasa (17 tahun ke atas) yang melakukan hal itu, tapi anak yang baru berusia 8 tahun juga sudah banyak yang diperkosa. Masih mending pemerkosaan itu dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai hubungan darah, lebih parah lagi pemerkosaan dilakukan oleh ayah terhadap anaknya, naudzubillah …
Padahal Allah telah menjelaskan dalam QS. 17 : 32 yang bunyinya “dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya jinah itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Dari ayat di atas jelas bahwa mendekati jinah itu dilarang oleh agama apalagi melakukan jinahnya (kumpul kebo/ pemerkosaan).
Tapi mengapa sekarang ini dengan pergaulan bebas sepertinya merasa sangat bangga dan seolah –olah perbuatan itu diperbolehkan ?
Kita lihat fenomena yang terjadi dilingkungan kita (perkotaan) mulai dari pergaulan anak SMP sampai pergaulan makhluk. Pergaulannya itu tidak mencerminkah orang yang berpendidikan. Maka pantas jika sekarang masalah pemerkosaan/ seks di luar nikah terus meningkat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
a.       Teknologi semakin canggih
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi pun semakin berkembang dan canggih. Tapi yang disesalkan dengan perkembangan teknologi tersebut masyarakat menyalah gunakannya. Dampak dari teknologi itu lebih cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya TV dan HP, melalui TV masyarakat tidak hanya meniru gaya hidup dan pergaulan para artis. Maka pantas jika sekarang di daerah-daerah terpencilpun sudah banyak terjadi masalah yang telah diuraikan di atas.
b.       Faktor Pendidikan
Selain teknologi, timbulnya pergaulan bebas, seks si luar dan pemerkosaan karena tingkat pendidikan yang masih rendah. Seperti telah diuraikan di atas jangankan orang yang pendidikannya rendah, mahasiswa sekalipun masih banyak karena merasa bangga dengan mahasiswanya. Mereka tidak menggunakan potensi (akal) untuk selalu berfikir dan bertindak kearah yang benar. Mereka hanya mengikuti nafsu tanpa melihat aturan yang ada.
c.       Faktor Keluarga
Timbulnya pergaulan bebas juga disebabkan kurangnya perhatian dari keluarga, karena perhatian keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan tingkah laku. Dasar pendidikan yang pertama dan yang paling kuat yaitu pendidikan yang didapat dari keluarga
d.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan kepribadian manusia. Seperti pendapat Hornell Harts berpendapat bahwa kepribadian itu merupakan hasil dari potensi warisan biologis dengan pengaruh lingkungan. Maka pantas banyak orang yang berpendidikan terjerumus pada hal negatif, selain tidak bisa mengedalikan nafsunya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

B.     Solusi (Pemecahan Masalah)

Setiap masalah pasti ada solusinya, begitu juga dengan masalah yang telah dipaparkan diatas. Ada beberapa solusi untuk menghindari masalah tersebut diantaranya :
-         Pendidikan
Dengan pendidikan manusia akan menggunakan potensi (akal)nya untuk berfikir (rasio). Walaupun seringkali potensi itu disertai dengan nafsu yang medorong untuk selalu melakukan hal negatif. Tapi dengan ilmu dan disertai akal manusia akan memperkembangkan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari. Sehingga tidak akan terjerumus pada hal-hal yang negatif karena ia akan tidak pada aturan yang telah ditetapkan.
-         Diri Sendiri (Individu)
Individu akan menciptakan dalam dirinya suatu kesadaran diri mengenai miliknya sendiri juga mampu menempatkan diri dalam dunia orang lain. Adapun ciri-ciri prilaku kesadaran diri : Mengenal dan merasakan emosi diri sendiri, memahami penyebab perasaan yang timbul dan mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan. Jika individu sudah sadar akan dirinya maka ia akan berfikir siapa saya ? dimana saya tinggal ? dan apa yang harus saya lakukan ?
-         Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, walapun pendidikan dan kesadaran pada dirinya sudah tumbuh tapi sedikit orang yang terjerumus pada hal negatif, disebabkan karena pengaruh lingkungan yang sangat kuat. Kalau lingkungannya baik, aman masyarakat patuh pada aturan maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.


BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Munculnya pergaulan bebas diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
-          Faktor teknologi
-          Faktor pendidikan
-          Faktor keluarga
-          Faktor lingkungan
Faktor-faktor di atas yang banyak mentransfer budaya-budaya luas yang tidak sesuai dengan kaidah atau aturan agama dan juga pemerintah,  terutama faktor teknologi. Budaya itu sengaja dikemas menjadi sesuatu yang dianggap funk atau menyenangkan sehingga siapapun yang tidak berkiblat padanya akan dianggap kuno. Padahal di dalam kemasan yang indah itu orang-orang luar (Yahudi) sengaja mengirimkan berjuta keburukan untuk menghancurkan moral bangsa kita (Indonesia) sebagai umat islam.

B.     Saran

Kita semestinya sadar tahan pernah ada kebaikan pada sesuatu yang dilarang agama, seindah dan semanis apapun itu hanya akan berlaku sementara.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PLSBT UPI, 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung.
Drs. Astim Riayanto, SH, MH, 2000. Penerbit Yapemdo Bandung.
M. Quraish Shihab. 1999. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Muammalah. Penerbit : Mizan.

Makalah Sejarah Agama Hindu Buddha di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna bila di banding dengan makhluk lainnya, karena manusia dikaruniai akal yang menyebabkan manusia dapat berfikir, mengungkapkan perasaan, kecintaan dan kesadaran. Disatu pihak manusia sebagai pribadi yang memiliki otonomi untuk berbuat sesuai kehendaknya, tapi dilain pihak manusia sebagai makhluk sosial yang wajib tunduk pada aturan
Selain dikaruniai akal manusia juga dikaruniai potensi. Potensi itu pun memiliki napsu yang menorong manusia untuk melakukan al positif dan negatif. Tapi banyak orang yang menapsirkan bahwa napsu itu senderung pada hal-hal yang negatifnya saja. Dengan napsu inilah manusia sering tidak kontrol untuk melakukan sesuatu tanpa berfikir (rasio) apakah yang dilakukannya itu benar atau salah ? manusia sering bertindak sesuai dengan keinginan semata tanpa melihat aturan yang ada. Sebagai contoh, penomena yang sekarang banyak terjadi dikalangan remaja yaitu “pergaulan bebas”. Pergaulan bebas merupakan satu masalah besar bagi lingkungan terutama lingkungan masyarakat. Karena dengan masalah ini akan mengakibatkan dampak yang sangat patal. Untuk lebih jelasnya insya Allah akan penulis paparkan pada bab II.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSINYA

A.     Pembahasan Masalah

Sesuai dengan masalah yang penulis angkat tentang “pergaulan bebas” yang sedang marak dibicarakan oleh masyarakat khususnya masyarakat di daerah pedesaan, karena dengan pergaulan bebas akan menimbulkan dampak yang sangat patal terutama bagi kalangan remaja. Dengan pergaulan bebas inilah manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan nafsunya dan melihat aturan yang ada. Manusia merasa bebas melakukan apa saja, sehingga akibat pergaulan bebas itulah banyak terjadi pemerkosaan dan sek di luar nikah. Sekarang tidak hanya orang dewasa (17 tahun ke atas) yang melakukan hal itu, tapi anak yang baru berusia 8 tahun juga sudah banyak yang diperkosa. Masih mending pemerkosaan itu dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai hubungan darah, lebih parah lagi pemerkosaan dilakukan oleh ayah terhadap anaknya, naudzubillah …
Padahal Allah telah menjelaskan dalam QS. 17 : 32 yang bunyinya “dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya jinah itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Dari ayat di atas jelas bahwa mendekati jinah itu dilarang oleh agama apalagi melakukan jinahnya (kumpul kebo/ pemerkosaan).
Tapi mengapa sekarang ini dengan pergaulan bebas sepertinya merasa sangat bangga dan seolah –olah perbuatan itu diperbolehkan ?
Kita lihat fenomena yang terjadi dilingkungan kita (perkotaan) mulai dari pergaulan anak SMP sampai pergaulan makhluk. Pergaulannya itu tidak mencerminkah orang yang berpendidikan. Maka pantas jika sekarang masalah pemerkosaan/ seks di luar nikah terus meningkat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
a.       Teknologi semakin canggih
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi pun semakin berkembang dan canggih. Tapi yang disesalkan dengan perkembangan teknologi tersebut masyarakat menyalah gunakannya. Dampak dari teknologi itu lebih cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya TV dan HP, melalui TV masyarakat tidak hanya meniru gaya hidup dan pergaulan para artis. Maka pantas jika sekarang di daerah-daerah terpencilpun sudah banyak terjadi masalah yang telah diuraikan di atas.
b.       Faktor Pendidikan
Selain teknologi, timbulnya pergaulan bebas, seks si luar dan pemerkosaan karena tingkat pendidikan yang masih rendah. Seperti telah diuraikan di atas jangankan orang yang pendidikannya rendah, mahasiswa sekalipun masih banyak karena merasa bangga dengan mahasiswanya. Mereka tidak menggunakan potensi (akal) untuk selalu berfikir dan bertindak kearah yang benar. Mereka hanya mengikuti nafsu tanpa melihat aturan yang ada.
c.       Faktor Keluarga
Timbulnya pergaulan bebas juga disebabkan kurangnya perhatian dari keluarga, karena perhatian keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan tingkah laku. Dasar pendidikan yang pertama dan yang paling kuat yaitu pendidikan yang didapat dari keluarga
d.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan kepribadian manusia. Seperti pendapat Hornell Harts berpendapat bahwa kepribadian itu merupakan hasil dari potensi warisan biologis dengan pengaruh lingkungan. Maka pantas banyak orang yang berpendidikan terjerumus pada hal negatif, selain tidak bisa mengedalikan nafsunya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

B.     Solusi (Pemecahan Masalah)

Setiap masalah pasti ada solusinya, begitu juga dengan masalah yang telah dipaparkan diatas. Ada beberapa solusi untuk menghindari masalah tersebut diantaranya :
-         Pendidikan
Dengan pendidikan manusia akan menggunakan potensi (akal)nya untuk berfikir (rasio). Walaupun seringkali potensi itu disertai dengan nafsu yang medorong untuk selalu melakukan hal negatif. Tapi dengan ilmu dan disertai akal manusia akan memperkembangkan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari. Sehingga tidak akan terjerumus pada hal-hal yang negatif karena ia akan tidak pada aturan yang telah ditetapkan.
-         Diri Sendiri (Individu)
Individu akan menciptakan dalam dirinya suatu kesadaran diri mengenai miliknya sendiri juga mampu menempatkan diri dalam dunia orang lain. Adapun ciri-ciri prilaku kesadaran diri : Mengenal dan merasakan emosi diri sendiri, memahami penyebab perasaan yang timbul dan mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan. Jika individu sudah sadar akan dirinya maka ia akan berfikir siapa saya ? dimana saya tinggal ? dan apa yang harus saya lakukan ?
-         Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, walapun pendidikan dan kesadaran pada dirinya sudah tumbuh tapi sedikit orang yang terjerumus pada hal negatif, disebabkan karena pengaruh lingkungan yang sangat kuat. Kalau lingkungannya baik, aman masyarakat patuh pada aturan maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.


BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Munculnya pergaulan bebas diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
-          Faktor teknologi
-          Faktor pendidikan
-          Faktor keluarga
-          Faktor lingkungan
Faktor-faktor di atas yang banyak mentransfer budaya-budaya luas yang tidak sesuai dengan kaidah atau aturan agama dan juga pemerintah,  terutama faktor teknologi. Budaya itu sengaja dikemas menjadi sesuatu yang dianggap funk atau menyenangkan sehingga siapapun yang tidak berkiblat padanya akan dianggap kuno. Padahal di dalam kemasan yang indah itu orang-orang luar (Yahudi) sengaja mengirimkan berjuta keburukan untuk menghancurkan moral bangsa kita (Indonesia) sebagai umat islam.

B.     Saran

Kita semestinya sadar tahan pernah ada kebaikan pada sesuatu yang dilarang agama, seindah dan semanis apapun itu hanya akan berlaku sementara.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PLSBT UPI, 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung.
Drs. Astim Riayanto, SH, MH, 2000. Penerbit Yapemdo Bandung.
M. Quraish Shihab. 1999. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Muammalah. Penerbit : Mizan.