BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Catur merupakan cabang olah raga yang sangat popular saat ini, karena negara-negara di seluruh dunia rata-rata mengenal cabang olah raga ini baik dari golongan anak – anak maupun dari golongan orang dewasa, bahkan di daerah pedesaan pun banyak orang yang sudah pandai dalam bermain catur. Untuk itu dengan populernya olah raga ini saya ingin mengetahui dari mana asal usul permainan catur tersebut.
B. Tujuan
Dengan mempelajari sejarah asal usul permainan catur tersebut kita bisa mengetahui darimana sebenarnya permainan tersebut berasal dan juga dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang permainan tersebut.
BAB II
Sejarah Asal Usul Permainan Catur
1.
Sejarah Asal Usul Permainan Catur
Permainan
catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab. Kata “catur” itu
sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam bahasa Sanskrit berarti
“empat divisi ketentaraan.”Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan
pelbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.Permainan
ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India
dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia.
Pemuka agama Budha, pedagang yang lalu-lalang di Jalan Sutra mulai
memperkenalkan papan catur untuk permainan ini.
Chaturanga
masuk ke Eropa melalui Kejaraan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran
Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan
Spanyol pada abad ke-10. Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan,
pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang
Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan
jam catur, serta sejumlah aturan permainan dan pemain-pemain hebat.
1.1 Sejarah Asal Usul Catur India
Asal-usul
catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, yang berkembang di India
pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang
bermain, perbedaan buah catur dengan kekuataan yang berbeda, dan kemenangan
tergantung pada buah terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan
tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau
malah lebih.Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan
Duncan Forbes bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat
pemain dalam chaturanga.Dalam terminologi sanskrit, “Chaturanga” berarti
“memiliki empat bagian” dan dalam puisi epos kepahlawanan kata itu juga berarti
“tentara.” Nama itu sendiri bersumber dari sebuah formasi pertempuran dalam
epos Mahabrata yang terkenal di India.
Chaturanga adalah sebuah simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan
strategi militer India
saat itu.
Ashtapada, kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan
tempat bermain Charuranga. Papan lain yang dikenal di India adalah Dasapada 10 x 10 dan
Saturankam 9 x 9. Ilmuwan Arab Abu al-Hasan “Al? al-Mas”?d? memberi rincian
tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat strategi militer, matematik,
perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di India dan tempat lainnya. Catatan
Mas”?d? juga menunjukkan Ivory di India merupakan daerah produsen alat
permainan catur untuk pertama kali, menyebarkan serta memperkenalkan permainan
ini dari Persia ke India
semasa Kerajaan Nushirwan. Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga
yang dikenal dengan nama Shatranj (chatrang), yakni sebuah permainan dua orang
pemain yang kekalahan dan kemenangan ditentukan melalui pembersihan terhadap
semua bidak lawan (kecuali raja) atau melalui penaklukan terhadap raja lawan.
Posisi pion dan kuda tidak berubah, tapi bidak lain mengalami perubahan bentuk.
Sejarah
Asal Usul Catur Timur Tengah
Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, seorang pendiri
Kekaisaran Sassanid Persian di Irak memperkenalkan permainan chatrang sebagai
salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang pahlawan legendaris.
Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad ke-10 yakni notasi permainan
antara seorang sejarawan Baghdad dan
muridnya.Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India
untuk melakukan pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam
Bahasa Inggris berdasar manuskrip British
Museum. Suatu hari seorang
duta besar Raja Hindu datang ke persidangan Persia di Chosroes, dan setelah
berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan catur yang terbuat
dari kayu eboni dan gading. Ia lalu melontarkan tantangan: “Oh raja yang besar,
temukanlah orang-orang terpandai dan terbijak untuk memecahkan misteri
permainan ini. Jika mereka berhasil sesembahan kami Raja Hindu akan
memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan tingkat kepandaian
penduduk Persia lebih rendah
dan kami akan meminta petunjuk dari Iran.”Utusan itu kemudian
menunjukkan papan catur yang ia bawa. Sehari kemudian, setelah berpikir keras,
Buzurjmihir, berhasil memecahkan misteri itu dan kemudian mendapat gelar
seperti yang dijanjikan.
Sejarah
Asal Usul Catur Eropa
Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia,
seiring penyebaran pengaruh Kerajaan Byzantine dan perluasan Kekaisaran Arab.
Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir milenium pertama. Terkadang catur juga
dibawa oleh pasukan yang menduduki tanah jajahan baru, seperti saat Normandia
memasuki wilayah Inggris. Catur semula kurang populer di Eropa Utara yang tak terbiasa berpikir abstrak namun
perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan. Nilai sosial menjadi
kelebihan permainan ini pada masa lalu permainan ini dikaitkan dengan kehormatan
dan kebudayaan tinggi sehingga beberapa papan catur dibuat dari bahan istimewa
dan berharga mahal. Popularitas catur melemah di masyarakat Barat antara abad
12 sampai 15 M. Saat itu buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.
Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan
dengan gaya
hidup ksatria Eropa. Peter Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis,
memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian yang harus dimiliki seorang
ksatria.Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja
Henry I, Raja Henry II dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron catur
masa itu. Kerajaan lain yang menaruh perhatian serius pada permainan ini adalah
Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia.Saat gereja mengeluarkan
larangan terhadap berbagai permainan di masyarakat, catur lolos dari daftar
hitam. Santo Peter Damian mengumumkan permainan ini menjauhkan dampak buruk
bagi masyarakat. Bishop Florence itu membela permainan ini karena melibatkan
keahlian serta “tidak seperti permainan lainnya.”Pada abad ke 12, buah catur
mulai tetap, menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih (bishops), kuda
(knights) dan benteng (rooks). Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan
pasukan infantri.
Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan
English
Sanskrit Arabic Latin English : Raja (King) Shah Rex King, Mantri (Minister) Firz Regina Queen, Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor, Ashva (horse) Fars Miles/Eques Knight, Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook, Padati Baidaq Pedes Pawn
Sanskrit Arabic Latin English : Raja (King) Shah Rex King, Mantri (Minister) Firz Regina Queen, Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor, Ashva (horse) Fars Miles/Eques Knight, Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook, Padati Baidaq Pedes Pawn
Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan
lama, bahkan ada permainan yang baru selesai setelah diadakan berhari-hari
lamanya. Peraturan tentang pembatasan waktu baru mulai diperkenalkan tahun
1.300. Aturan pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali melangkah
juga diperkenalkan.Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai
diperkenalkan konsep langkah Ratu –buah yang paling kuat—serta mulai
diperkenalkan konsep promosi pion yang bisa berubah menjadi ratu. Gajah perang
dalam chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan demikian skak mat
menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis
langkah-langkah yang diperlukan.
Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat
sebagai pecatur profesional pertama dalam sejarah permainan ini. Ia menulis
buku catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur.
Karya ini membuat catur menjadi permainan populer serta mulai menunjukkan
teori, taktik dan strategi permainan ini.Karya pertama yang memuat berbagai
variasi dan kombinasi kemenangan ditulis oleh Franchois-Andre Danican Philidor
dari Prancis. Ia menunjukan permainan catur terbaik selama 50 tahun terakhir
dan buku itu dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L’Analyze des echecs
(Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100 kali.
1.4. Permainan Catur di Era Modern
Kompetisi catur mulai digelar tahun 1834 dan
tahun 1.851 Turnamen Catur London mulai mengenalkan pembatasan waktu bagi
setiap pemain.Dalam catatan pertandingan seorang pemain terkandang menghabiskan
waktu hingga berjam-jam untuk menganalisa satu langkah. Tapi di turnamen catur London seorang pecatur
hanya diperbolehkan menghabiskan waktu 2 jam 20 menit untuk mengambil satu
langkah.Pada perkembangannya, mulai diperkenalkan catur cepat: catur 5 menit.
Namun yang populer adalah aturan dua jam bagi setiap pecatur untuk melangkah
sebanyak 30 kali. Pada varian akhir, seorang pemain yang gagal memenuhi
kewajiban itu akan mendapat penalti.
Di tahun 1861 turnamen catur dengan pembatasan
waktu mulai dimainkan di Bristol,
Inggris. Alat waktu yang digunakan adalah jam pasir. Jam catur modern dengan
dua tombol lalu ditemukan untuk memudahkan permainan ini. Seorang pemain bisa
menghentikan jarum jamnya saat ia selesai melangkah. Jam catur yang dilengkapi
tanda –bendera jatuh– bagi pemain yang melampaui batas waktu sudah mulai
dikenal pada akhir abad 19.
BAB III
P E N U T U P
KESIMPULAN
Bahwa
permainan catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia
dan Arab. Kata “catur” itu sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam
bahasa Sanskrit berarti “empat divisi ketentaraan.”.Catur berkembang di India
pada abad ke- 6, sedangkan dari Timur Tengah Karnamak-i Ardeshir-i Papakan,
seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak memperkenalkan permainan
chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang
pahlawan legendaries dan catur masuk ke
Eropa melalui Persia, seiring penyebaran pengaruh Kerajaan Byzantine dan
perluasan Kekaisaran Arab. Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir milenium
pertama. Dan hingga pada era modern kompetisi catur mulai digelar tahun 1834
dan tahun 1851 Turnamen Catur London mulai mengenalkan pembatasan waktu bagi
setiap pemain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar