Tampilkan postingan dengan label Makalah SBM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah SBM. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 November 2014

Makalah SBM Matematika

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.

Dalam  proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran atau strategi belajar mengajar (SBM). Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang di gunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif dan efesien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Berkenaan dengan hal itu diperlukan strategi belajar mengajar. Dalam mengajar diperlukan suatu variasi. Dalam pengembangan variasi mengajar tentu saja tidak sembarangan tetapi ada tujuan yang hendak dicapai. Selain itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan lebih dari satu metode. Dengan menguasai teori belajar mengajar peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik bahkan dapat memotivasi anak didik untuk berminat belajar matematika. Teori belajar mengajar matematika yang dikuasai para tenaga pendidik akan dapat diterapkan pada peserta didik jika dapat memilih strategi belajar mengajar yang tepat.

B. Rumusan Masalah


Sesuai dengan pemaparan di atas di temukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pengertian  strategi belajar mengajar ?
2. Bagaimana kedudukan SBM dalam sistem pengajaran?
3. Apakah perbedaan antara strategi,metode dan teknik pembelajaran ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Pembuatan makalah ini bertujuan agar mampu memahami apa itu strategi belajar mengajar, memahami pula tentang bagaimana kedudukan strategi belajar mengajar (SBM) dalam proses pembelajaran serta mengetahui perbedaan antara strategi,metode dan teknik pembelajaran dalam proses pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN


A.      Pengertian Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Jika kita simak istilah strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun isilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegitan guru dan anak didik dalam perwujudan kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau bisa dikatakan strategi belajar mengajar merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Agar Anda memperoleh pemahaman yang medalam tentang makna dan hakikat strategi pembelajaran cermatilah pengertian strategi pembelajaran ( SBM ) sebagai berikut :
Adapun beberapa pengertian strategi belajar mengajar menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a.         Hamzah B. Uno ( 2008:45)
Strategi pembelajaran adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
b.         Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
c.         Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
d.        Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
e.         Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
f.          Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
g.         Moedjiono (1993)
Strategi Pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu
h.         J.R David (1976)
Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada 4 strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut :
1.    Menidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubah.an tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.   Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasidan pandangan hidup masyarakat.
3.   Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4.    Norma-norma menetapkan dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegitan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balikbuat penyempurnaan yang bersangkutan secara keseluruhan.
Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima, yaitu:
1.      Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
2.      Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator, dan pengelola lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3.      Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya serta untuk membangun cara berfikir dan merasakan.
4.      Strategi pembelajaran empiric (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas.


5.      Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.


B. KEDUDUKAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR ( SBM ) DALAM SISTEM PENGAJARAN
Telah kita ketahui bahwa pembelajaran adalah  sebuah kegiatan yang wajib  kita berikan kepada peserta didik. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan  Setiap strategi pembelajaran (SBM) memiliki ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau ranah perubahan pengetahuan; Ranah afektif atau rana perubahan sikap-perilaku  dan Ranah psikomotorik atau ranah perubahan/peningkatan keterampilan.
Oleh karena itu SBM merupakan komponen terpenting dalam sistem pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik.       .
              Penyelenggaraan Pendidikan melalui Sekolah dan Pendidikan luar Sekolah. Apapun namanya dan di manapun kegiatan belajar mengajar dilakukan, kegiatan itu harus dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang terdapat di mana-mana baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk sarana ataupun prasarana. Kegiatan proses belajar mengajar memerlukan interaksi dengan sumber belajar yang dapat digunakan untuk menyediakan fasilitas belajar. Agar diperoleh hasil yang maksimal,maka kadar itu harus tinggi.Untuk memperoleh interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan secara sistematik. Begitu pula sumber belajar perlu dikembangkan dan dikelola secara baik dan fungsional. Dimana-mana orang dapat belajar, dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sebab sumberbelajar ada di mana-mana, baik berupa manusia maupun bukan manusia, yang dapat dimanfaatkan untukmeningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran.
Oleh AECT disebutkan pula bahwa dalam kegiatan instruksional (PBM), sumber belajar dapat berubah menjadi komponen instruksional. Dan uraian tersebut jelas bahwa kegiatan belajar adalah pembelajaran yang penting selalu ada, dan yang dapatmembantu pemecahan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran.
        Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandusiswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contohmengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapatdiselesaikan.
Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan olehsiswa. Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (polaurutannya) dan sifat lingkungan belajarnya.Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung,suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilandasar seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat.

C. PERBEDAAN ANTARA STRATEGI, METODE DAN TEKNIK   PEMBELAJARAN.

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran dapat dikelompokkan dalam dua bagaian:
1)                  Expositori-discovery learning,
2)          Group-Individual learning

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke
pencapaian tujuan.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa Metode pembelajaran misalnya antaranya adalah:

1) Ceramah                  6) Studi mandiri
2) Demonstrasi            7) Kegiatan pembelajaran terprogram
3) Tanya jawab            8) Latihan bersama teman
4) Penampilan 9) Simulasi
5) Diskusi                    10) Pemecahan masalah, dll

1.      Metode Ceramah
 Pada metode ini guru memberikan penjelasan secara lisan kepada muridnya. Murid mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya dan membuat catatan kecil yang dianggap penting. Pada umumnya murid bersifat pasif, yaitu hanya menerima semua yang dijelaskan oleh guru. Guru menggunakan alat pendukung alam kegiatan belajar-mengajarnya,yaitu papan tulis, kapur/spidol, gambar-gambar, dan sebagainya.
2.      Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu proses atau kejadian yang diperagakan oleh guru kepada siswa atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa. Metode ini tidak hanya digunakan untuk dilihat saja, tetapi digunakan untuk mengembangkan suatu pengertian, mengemukakan suatu masalah, memperlihatkan penggunaan suatu prinsip, menguji kebenaran suatu hukum yang diperoleh secara teoritis dan untuk memperkuat suatu pengertian (re-inforcement).
3.      Metode Eksperimen
 ialah suatu pekerjaan yang menggunakan alat pengajaran dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu yang baru (setidak-tidaknya bagi siswa itu sendiri, meskipun tidak baru bagi orang lain), atau untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode ini mulai digunakan oleh sekolah-sekolah yang berstandar internasional. Setiap anak mendapatkan satu set alat percobaan dan diberi petunjuk bagaimana cara pemakaiannya.
4.      Metode proyek
Metode Proyek dipergunakan untuk menyalurkan minat siswa yang berbeda-beda. Baik berhubungan langsung dengan pelajaran di sekolah, atau hal yang menyangkut penggunaan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, sekelompok anak yang tertarik dengan teknik radio dapat memilih proyek pembuatan sebuah pesawat penerima sederhana. Sekelompok anak yang tertarik dengan cara-cara penetasan telur secara listrik dapat memilih proyek pembuatan alat penetas dan sebagainya.
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Teknik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalnya, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam teknik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara ang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dian sangat menguasai bidang tersebut.
                  

BAB III

PENUTUP


KESIMPULAN
            Strategi merupakan kegiatan pembelajaran yang di harus dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dan disertai oleh siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efesien. Sebab itu kedudukan strategi dalam proses pendidikan khususnya dalam dunia pendidikan dikatakan sangat penting . Oleh karena itu SBM merupakan komponen terpenting dalam sistem pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar untuk memberi pemahaman peserta didik agar tujuan pembelajaran itu bisa tercapai. Akan tanpa tetapi dalam kegiatan strategi bila tidak di dampingi oleh komponen-komponen kurikulun seperti pendekatan, metode, model, tehnik, dan lain sebagainya, proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru terhadap siswanya tidak akan berjalan efektif dan efesian. Oleh karena itu guru harus dan di wajibkan untuk menguasai hal-hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA


A, Dina Purwaningrum.2013.”Makalah Pengertian Strategi Belajar Mengajar”(online),(http://dinap92.wordpress.com/2013/01/12/makalah-pengertian-strategi-belajar-  mengajar-sbm/, diakses tanggal 3 Maret 2014).
Anonim.2013 . ”Pengertian Strategi Pembelajaran”(online),( http://www.referensimak alah.com/2013/01/pengertian-strategi-pembelajaran.html, diakses tanggal 3 Maret 2014.
Hani, Sri .2012.”Kedudukan & Macam Strategi Belajar Mengajar”(online), (http://shriy-   hanny.blogspot.com/2012/05/kedudukan-macam-strategi-belajar.html, diakses tanggal 3 Maret 2012).
Sibarani, Ahaddin Arhamda.2013.”Perbedaan Pendekatan, Strategi , Metode, Teknik dan Model Pembelajaran”(online).( http://ahaddinarhamda.blogspot.com /2013/03 /perbedaan -pendekatan-strategi-metode.html, diakses tanggal 4 Maret 2014).
Simanjutak, Lisnawati.dkk.1992.Metode Mengajar Matematika, Jakarta : Rineka Cipta.
Sulastri, Ayu .2012.”Makalah Strategi Belajar Mengajar”(online), (http://yueolala.blogspot.com/2012/10/makalah-strategi-belajar-mengajar.html, diakses tanggal 3 Maret 2014.

Makalah SBM Metode dalam Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.
 B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
  2. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar?
  3. Apa saja macam-macam metode pembelajaran?
 C.     Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar.
3.      Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran.
  
D.    Manfaat
Berdasarkan masalah dan tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
  1. Dapat mengetahui maksud metode pembelajaran.
  2. Dapat mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar.
  3. Dapat mengetahui macam-macam metode pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
  1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa.
  2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.
  3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
  4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
  5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
  6.  Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
C.    Macam-Macam Metode Pembelajaran
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar.
  1. 1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
  1. a.       KelebihanMetode Ceramah
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan :
1)      Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.
2)       Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.
3)      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
4)      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas,
5)      Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
  1. b.      Kelemahan Metode Ceramah
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
1)      Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
2)      Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
3)      Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik.
4)      Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
  1. 2.      Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
  1. 1.      Kelebihan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,di antaranya:
1)      Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari.
2)      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3)      Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
  1. 2.      Kelemahan Metode Demonstrasi
                  Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:
1)      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang.
2)      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3)      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
  1. 3.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukan lah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
  1. a.      Kelebihan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
1)      Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
2)       Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
3)       Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
  1. b.      Kelemahan Metode Diskusi
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
1)      Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
2)       Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3)      Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
4)       Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
  1. c.        Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:
1)      Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
2)      Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang.
3)      Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
4)      Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens.
  1. 4.      Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulateyang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang kons ep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
  1. a.      Kelebihan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
1)      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2)      Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
3)      Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam   menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
4)      Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
  1. b.      Kelemahan Metode Simulasi
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
1)      Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
2)      Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3)      Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
  1. 5.      Metode Tugas dan Resitasi
Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan resitasi bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya.Jenis-jenis tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan dicapai,seperti tugas meneliti, menyusun laporan, dan tugas di laboratorium.
  1. 6.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way trafficsebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru.
Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab :
1.Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
2. Untuk merangsang siswa berfikir.
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
  1. 7.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok).
Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
  1. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itusifatnya heterogin dalam belajar.
b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c.  Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
e. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f.  Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agar kelompokkelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompok yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) .
Kalau dilihat dari segi proses kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok jangka pendek dan kelompok jangka panjang.
  1. Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya pada saat itu saja, jadi sifatnya insidental.
  2.  Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bukanhanya pada saat itu saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang dipecahkan.
  3. 8.      Metode Problem Solving
Metode problem solving(metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solvingdapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
  1. 9.      Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Team Teaching pada dasarnya ialah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan metode Team Teaching.
1.   Harus ada program pelajaran yang disusun bersama oleh team tersebut, sehingga betul-betul jelas dan terarah sesuai dengan tugas masing-masing dalam team tersebut.
2. Membagi tugas tiap topik kepada guru tersebut, sehingga masalah bimbingan pada siswa terarah dengan baik.
3.  Harus dicegah jangan sampai terjadi jam bebas akibat ketidak hadiran seseorang guru anggota tim.
  1. 10.  Metode Latihan (Drill)
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpiki, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan, dan lain-lain.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
3.  Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-lain.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode Drill.          
1. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
2.  Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
5.  Proseslatihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.
  1. 11.  Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan  
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
B.     Saran
Dari penjelasan diatas dapat kita jumpai berbagai macam strategi belajar yang mana kesemuanya mengarah pada cara-cara yang sapat ditempuh untiuk keberhasilan dalam strategi belajar. Nah dengan diketahuinya strategi belajar di atas maka diharapkan para guru agar dapat menguasai strategi-strategi tersebut agar di dalam proses belajar mengajar kita akan mudah mengambil keputusan atau cara yang tepat kita lakukan di dalam memecahkan masalah pendidikan, khususnya didalam pencapaian tujuan belajar mengajar.

 DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum teaching, 2005
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005

Makalah SBM Metode Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran Biologi

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) baik yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata pelajaran.Persiapan yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario dalam pembelajaran.Dalam penyusunan RPP seorang pendidik perlu memperhatikan pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran.Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu metode.Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna(Rustaman,2003:107).Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai dengan baik.

Berbicara tentang pembelajaran Biologi,yang objek belajarnya adalah makhluk hidup dan interaksi dengan lingkungannya.Agar PBM Biologi dapat terlaksana dengan baik,maka seorang pendidik harus mengetahui dan mempersiapkan strategi yang akan dipakai saat PBM berlangsung.Seorang pendidik mata pelajaran Biologi harus dapat memberikan pengalaman belajar yang baik dan bermakna bagi peserta didiknya untuk tiap sub pokok bahasan materi Biologi yang akan diajarkan.Sehingga pelajaran Biologi yang selama ini umumnya dikenal dengan “pelajaran yang membosankan dan pelajaran Biologi tidak beda dengan pelajaran sejarah”,dapat diubah paradigma peserta didik yang demikian menjadi belajar biologi merupakan belajar tentang makhluk hidup dan fenomenanya yang perlu dikaji dan dipelajari dengan menyenangkan dan bermakna. Hal ini menjadi tugas utama dan mulia bagi pendidik Biologi untuk membuat inovasi dalam pembelajaran Biologi dengan memperhatikan metode dan pendekatan yang akan dipilih dan digunakan setiap akan melaksanakan PBM. Karena ilmu tentang makhluk hidup telah terdapat di alam sekitar kita dan manusia tinggal mempelajarinya.


1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

    Jelaskan Definisi Metode, pendekatan ,kedudukan metode dalam pengajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan dalam pembelajaran!
    Sebutkan dan jelaskan metode dan pendekatan dalam Pembelajaran Biologi!
    Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dan pendekatan!
    Jelaskan rencana penggunaan pendekatan konseptual dengan metode ceramah, diskusi, penugasan, eksperimen dan demonstrasi dalam konsep fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla verticillata!

1.3 TUJUAN

Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan pembuatan makalah ini adalah:

    Mendefinisikan Metode,pendekatan, kedudukan metode dalam pengajaran,dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan dalam pembelajaran;
    Meyebutkan dan menjelaskan metode dan pendekatan dalam pembelajaran Biologi;
    Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dan pendekatan;
    Menjelaskan rencana penggunaan pendekatan konseptual dengan metode ceramah, diskusi, penugasan, eksperimen dan demonstrasi dalam konsep fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla verticillata.

 

BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Definisi metode,pendekatan, kedudukan metode dalam pengajaran dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode

2.1.1 Definisi Metode dan  kedudukan metode dalam pengajaran

Metode dibedakan dari pendekatan.Pendekatan(approach) lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,sedangkan metode(method) lebih menekakankan pada teknik pelaksanaannya.(Rustaman,2003:107)

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. http://wijayalabs.blogdetik.com/2009/04/11/apa-sich-bedanya-model-strategi-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran/

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.(Http://Martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode pembelajaran.html)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan antara metode dan pendekatan tidak dapat dipisahkan karena pendekatan merupakan perencanaan/planning atau dapat dikatakan pendekatan merupakan server dari pelaksanaan pembelajaran.Sedangkan metode merupakan teknik  untuk merealisasikan pendekatan yang akan dipakai dalam pembelajaran.

Adapun kedudukan metode dalam belajar mengajar:

    Metode sebagai alat motivasi Ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran,metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar.Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajar.Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman A.M dalam Djamarah(2010:73) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya,karena adanya perangsang dari luar.Karena itu,metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

Hal-hal yang perlu diperhatikan  oleh guru dalam penentuan metode adalah:

a)      Kesesuaian dengan kondisi dan suasana kelas

b)      Kapasitas siswa

c)      Tujuan instruksional merupakan pedoman mutlak dalam pemilihan metode

d)     Penentuan tujuan (Djamarah 2010:73)

Dari uraian di atas yang menjelaskan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik memang tepat,hal ini dikarenakan dalam kegiatan belajar mengajar(KBM),tidak mungkin seorang guru hanya menggunakan satu metode saja,tetapi dalam KBM sebaiknya seorang guru menggunakan multiple method dengan memperhatikan kesesuaian dan ketepatan dengan materi pelajaran Biologi yang menjadi topik bahasan saat KBM berlangsung.Hal ini dilakukan agar KBM dapat berlangsung dengan PAIKEM.Sehingga motivasi dan minat untuk melaksanakan KBM baik dari pihak guru maupun dari pihak peserta didik dapat sejalan untuk mewujudkan PAIKEM.

    Metode sebagai strategi pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama.Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam,ada yang cepat,ada yang sedang,dan ada yang lambat.Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.Cepat lambatnya penerimaan anak terhadap terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh tercapai. (Djamarah,2010:74).Oleh karena itu,dalam kegiatan belajar mengajar,menurut Roestiyah N.K dalam(Djamarah,2010:74),guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien,mengena pada tujuan yang diharapkan.Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus  menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.

Untuk menghadapi hal yang demikian maka metode pembelajaran lah yang merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang dalam skenario mengajar(RPP).Hal ini perlu diperhatikan,agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan skenario yang di buat oleh guru. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan mengajar akan dibawa.Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar  mengajar menurut sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang  telah dirumuskan.Itu sama artinya perbuatan yang sia-sia.KBM yang tidak memiliki tujuan sama halnya ke pasar tanpa tujuan,sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk mencapai kegiatan yang dicita-citakan.(Djamarah,2010:74).

        Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.Dengan memanfaatkan metode secara akurat,guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujauan.Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan.Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.Artinya,metode harus menunjang penunjang pencapaian tujuan pengajaran.Bila tidak,maka akan sia-siakanlah perumusan tujuan tersebut.Apalah artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.(Djamarah,2010:75)

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dapat digunakan dalam rangka mempermudah tercapainya tujuan pengajaran yang telah disusun dan dikembangkan oleh guru berdasarkan RPP yang telah dibuat.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

Menurut Winarto Surakhmad 1990 dalam( Djamarah,2010:78) mengatakan bahwa,pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor,sebagai berikut:

1)      Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.Di sekolah, gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya.Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak didik dengan latar belakang kehidupan yang berlainan.Selain itu perbedaan individual dari aspek biologis,aspek sosial,aspek intelektual, aspek psikologis, aspek kematangan dan aspek tingkah laku anak didik harus diperhatikan oleh guru dalam penentuan dan pemilihan metode.Hal ini dilakukan agar pemilihan metode pembelajaran dapat relevan sesuai dengan karakteristik dan dinamika anak didik yang menjadi subjek belajar pada khususnya pada  peserta didik dalam pembelajaran Biologi.



2)      Tujuan

Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi,yaitu:Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran,tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan instruksional, dan tujuan pendidikan nasional.Tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermedier (antara),yang paling langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.Tujuan pembelajaran dikenal ada dua yaitu Tujuan Instruksional Umum(TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

Metode yang yang harus dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik.Artinya,Metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya.Karena itu,kemampuan yang bagaimana yang diehendaki oleh tujuan,maka metode harus mendukung sepenuhnya.

3)      Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Pada suatu saat guru boleh jadi ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka,yaitu di luar ruang sekolah.Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajaar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.Di lain waktu,sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan,maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.

Dalam pembelajaran biologi,hendaknya anak didik dapat berinteraksi dengan objek belajar Biologi.Bukan interaksi antara anak didik dengan guru.Hal ini diharapkan anak didik dapat memperoleh pengalaman langsung dengan objek belajar Biologi.Disinilah faktor situasi yang menentukan dalam pemilihan metode pembelajaran Biologi.Misalnya pembelajaran yang dilakukan di luar kelas (Fieldtrip).Strategi yang dipakai dalam pembelajaran Fieldtrip adalah pembelajaran dengan metode problem solving dengan kombinasi metode penugasan dan intruksi adapun pendekatan yang di pakai berupa pendekatan konseptual.Sehingga dengan adanya strategi pembelajaran baik dalam hal pemilihan pendekatan maupun metode diharapkan pembelajaran dapat berlansung dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

4)      Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.Tidak adanya laboratorium untuk praktik IPA (khususnya Biologi),hal ini akan mengganggu KBM dan kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau metode demonstrasi.Sehingga fasilitas juga berperan dalam pemilihan dan penerapan suatu metode pembelajaran.

5)      Guru

Setiap guru memiliki kepribadian yang berbeda.Seorang guru misalnya kurang suka berbicara,tetapi guru lain suka berbicara.Latar belakang pendidikan juga mempengaruhi penguasan guru dalam menerapkan metode pembelajaran.Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.Selain kepribadian guru dan latar belakang pendidikan seorang guru ada hal penting yang menjadi masalah intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.Hal tersebut adalah pengalaman mengajar.Seorang guru yang telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengajar,umunya tidak kesulitan dalam pemilihan dan penentuan metode dalam pengajaran hal ini karena guru tersebut telah memilki kebiasaan untuk memahami karakteristik anak didiknya yang dari tahun ketahun mengalami perubahan.

2.2 Macam-macam metode dan pendekatan dalam pembelajaran Biologi

2.2.1.Macam-macam pendekatan dalam pembelajaran Biologi

Menurut Rustaman (2003:108-121) pendekatan dalam pembelajajaran Biologi terdapat 10 macam pendekatan.

Adapun macam-macam pendekatan dalam pembelajaran Biologi adalah:

a)      Pendekatan Tujuan pembelajaran

Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.Dengan adanya pendekatan tujuan tersebut berarti semua komponen pembelajaran ditata dan diarahkan demi tercapainya suatu tujuan.Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.Khusus untuk kurikulum dalam pendidikan formal di Indonesia,pendekatan tujuan digunakan sejak kurikulum 1975.Menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada tujuan berarti bahwa setiap guru harus mengetahui secara jelas tujuan yang harus dicapai oleh siswa.Dalam menyusun rencana kegiatan belajar mengajar guru harus membimbing siswa untuk melaksanakan rencana tersebut Depdikbud,1975 dalam (Rustaman,2003:109).
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat mengelompokan makhluk hidup, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat mengelompokan makhluk hidup. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau karyawisata.

b)      Pendekatan konsep

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

Sebagai contoh dalam kurikulum 1994,pada GBPP tiap jenjang pendidikan selalu dimunculkan konsep dan subkonsepnya.Hal ini berarti untuk memahami materi yang tertera dalam GBPP itu,pendekatan direncanakan untuk memahami tiap konsep yang tercakup di dalamnya.Sebenarnya yang ada di dalam GBPP merupakan uraian dari konsep yang dapat pula dikatakan sebagai suatu prinsip.
Sebagai contoh:ketika seorang guru akan mengajarkan konsep difusi dengan menggunakan konsep,berarti melalui beberapa metode siswa di antarkan untuk memahami konsep difusi.Guru tersebut dapat menggunakan metode demonstrasi dan metode tanya jawab yang berkaitan dengan proses difusi.Guru dapat memulai dengan ,mendemonstrasikan proses pembubukan serbuk teh pada satu gelas berisi air dingin dan satu gelas lagi berisi air panas.Guru mengajukan pertanyaan tentang:

ü  Ke arah mana serbuk teh tersebut bergerak?

ü  Apakah warna merah dari teh segera menyebar merata keselruh gelas?

ü  Mana yang lebih cepat berwarna antara gelas berisi air dingin atau berisi air panas?

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa digiring untuk mengambil kesimpulan tentang konsep difusi dan faktor yang mempengaruhi laju difusi.

c)      Pendekatan lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan lingkungan,sebagai contoh untuk memaham interaksi antar organisme,dengan mengambil contoh kejadian nyata di sekeliling,siswa dapat lebih memahami arti interaksi tersebut.



Dalam proses pembelajarannya tidak selalu siswa diajak kelingkungan,karena dengan menggunakan pendekatan lingkungan dapat saja gur memberi informasi yang dikaitkan dengan lingkungan,terutama lingkungan sekitar.

d)     Pendekatan inkuiri

Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti (Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.

e)      Pendekatan keterampilan proses

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

f)       Pendekatan interaktif

Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.

BAB III

PENUTUP


3.1  KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

    Metode dan pendekatan merupakan dua komponen dalam strategi belajar mengajar tidak dapat dipisahkan;
    Pendekatan dan metode dalam pembelajaran Biologi terdiri dari:

ü  Pendekatan tujuan pembelajaran

ü  Pendekatan  Konsep

ü   Pendekatan    Lingkungan

ü  Pendekatan    Inquiry

ü  Pendekatan Keterampilan proses

ü  Pendekatan Interaktif

ü  Pendekatan Penemuan/Discovery

ü  Pendekatan Pemecahan masalah

ü  Pendekatan Sains teknologi dan masyarakat

Adapun metode-metode dalam SBM Biologi meliputi: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, belajar kooperatif ,demonstrasi, ekspositori, karyawisata,penugasan  ,eksperimen dan bermain peran.

    Tiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan
    Dalam penerapan 1 pendekatan diperlukan kolaborasi multi metode untuk penerapannya

DAFTAR PUSTAKA


Djamarah,Syaiful Bahri,dkk.2010.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Rustaman,Nuryani,Y,dkk.2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi.Jakarta:JICAcommon text book.

(Http://Martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode pembelajaran.html

http://www.klikedukasi.com/2010/12/karakteristik-pembelajaran-biologi_25.html

http://wijayalabs.blogdetik.com/2009/04/11/apa-sich-bedanya-model-strategi-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran/.

Rabu, 12 November 2014

Makalah Pengertian, Hakikat Dan Kegunaan Strategi Belajar Mengajar


BAB I

PENGERTIAN

1.1  Pengertian Strategi Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi di gunakan dalam dunia militer dan di artikan sebagai penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam mengatur strategi seseorang akan terlebih dahulu menimbang kekuatan pasukan yang dimilikinya baik kualitas maupun kuantitas. Setelah semua diketahui, baru ia menyusun tindakan yang harus dilakukan, siasat peperangan, taktik dan tehnik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan sebuah serangan dengan demikian, dalam menyusun strategi perlu diperhitungkan sebagai paktor, baik dari dalam maupun dari luar dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. 

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebegai a plan method or series of activities designed to achives perticular education goal jadi, strategi pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu menurut[1] istilah strategi, sebaimana banyak istilah lainnya dipakai dalam banyak konteks balajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta didik dalam menunjukan kegiatan belajar mengajar sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak digunakan guru-peserta didik didalam macam-macam peristiwa belajar.
                Dengan demikian konsep strategi menunjukan pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik didalam pristiwa belajar mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional yang  membedakan strategi yang satu dari strategi yang lainnya secara pundamental, istilah lain yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model pengajar. Adapun rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam suatu pristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksioanal.
               
Di bawah ini akan di uraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran
1.1.1   strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan perserta didik di dalam pristiwa belajar mengajar dapat dibaca secara efektiv dan efisien.[1]
1.1.2  secara umum  strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.[1]
1.1.3  menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran di maksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.[1]
1.1.4  menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahap kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.[1]
1.1.5 mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang di harapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.[1]
               
Ada dua hal yang patut di cermati dari pengertian-pengertian diatas pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran, ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua,strategi di susun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat di ukur keberhasilan, sebab tujuan adalah hal terpenting dalam implementasi dalam strategi.
                Strategi pembelajaran berbeda dengan desain intruksional strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu dan yang lainnya sedangakn desain intruksional menunjukan kepada cara-cara perencanaan sesuatu sistem tertentu lingkungan belajar tertentu setelah di tetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi pembelajaran tertentu.
1.2  Empat Unsur Strategi, Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
1.2.1 Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa peserta didik sebagaimana yang diharapkan
1.2.2    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
1.2.3    Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar yang paling tepat, efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
1.2.4   Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[1]
2. Hakikat Pembelajaran
Pada hakikatnya mengajar bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar, makna pengajaran yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran, ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, hal ini di sesuikan untuk membentuk peradaban. Dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik pembelajaran perlu memperdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pembedayaan diarahkan untuk mendorong mencapai kompetensi dan prilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar
                Dalam implementasinya, kendati istilah yang diguanakan adalah pembelajaran namun tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai pengajar. Secara konseptual pelajar adalah dua istilah yang memiliki satu makna yang dapat di persahkan mengajar adalah suatu aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan antara belajar dan mengajar diistilahkan sebagai penjual dan pembeli seseorang tidak akan mungkin menjual manakala tidak ada orang yang membeli yang berarti tak akan ada perbuatan mengajar manakala tidak membuat seseorang belajar dengan demikian dalam istilah mengajar juga terkadang proses belajar siswa, inilah makna pembelajaran.[1][8]
                Dalam istilah pembelajaran, guru tetap harus berperan secara optimal, demikian juga halnya dangan siswa peranan siswa tidak diperbesar dan peranan guru diperkecil, perbedaan dominasi dan aktivitas diatas hanya menunjukan kepada perbedaan tugas-tugas atau perlakuan guru dan siswa terhadap materi dan proses pembelajaran. Sebagai contoh ketika guru merencanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil yang lebih menekankan kepada aktivitas siswa tidak berarti peran guru semakin kecil guru tetap dituntut berperan secara optimal agar bisa berlangsung secara baik dan optimal. Demikian juga sebaliknya, ketika guru menggunakan pendekatan contohnya dengan ceramah dalam pembelajaran tidak berarti peran siswa menjadi semakin kecil, mereka harus siap berperan secara optimal dalam rangka menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
                Dari uraian diatas, nampak jelas bahwa istilah pembelajaran (instraction) menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang membedakannya hanya pada peranannya saja. 
3.            Kegunaan Dan Tujuan Belajar – Mengajar
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka diharapkan akan ada hasil berupa :
3.1  Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain
3.2  Berkembangnya kemampuan kognitif siswa  : Kemampuan tentang mengatur ‘cara belajar dan berpikir’ seseorang.
3.3  Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan menyerap pengetahuan dan arti informasi
3.4  Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan ketrampilan fisik.
3.5  Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.[1]
Tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila seorang pendidik salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak mungkin dapat menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Daftar Pustaka
Prof. Dr. Iru La Dan La Ode Safiun Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Multi Presindo, Bantul, DIY, 2012.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Setia, Bandung.




Makalah Strategi Belajar Mengajar Deep Learning


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah suatu proses mentransformasikan ilmu pengetahuan dengan cara mengorganisasikan materi ajar dengan menggunakan metode yang akan digunakan sehingga peseta didik dapat memahami materi secara efektif. Persoalan yang dihadapi pada proses pembelajaran pada program studi manajemen adalah mahasiswa yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga dosen pengajar pada program ini betul-betul memahami kondisi kelas danmateri yang akan diajarkan.
Sesuai dengan karateristik mata kuliah pada program Strategi belajar mengajar harus memahami secara verbal, kontekstual analitis (hitung-menghitung), baik secara teoritis maupun empiris, maka ada beberapa model pembelajaran yang harus diketahui dan dikuasai oleh seluruh siswa dan guru. Model yang dimaksudkan meliputi.
1.    Surface learning
2.    Collaborative learning
3.    Cooperative learning
4.    Deep learning
5.    Inguiry learning
Dengan adaya cara belajar dan mengajar yang menarik diharapkan siswa semuanya berperan aktif dan guru berharap semua siswa yang diajar dapat memahami apa yang sedang dipelajari.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
  1. Apakah pengertian Deep Learning?
  2. Apa saja ciri-ciri pembelajaran Deep Learning?
  3. Apa saja aspek-aspek dalam model pembelajaran deep learning?

1.3  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
  1. Merupakan tugas mata kuliah strategi Belajar Mengajar.
  2. Mengetahui tentang deep learning, pengaplikasiannya dalam proses belajar mengajar serta mengetahui kelemahan serta kelebihannya.

1.4  Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :
  1. Mengetahui pengertian deep learning
  2. Mengetahui Model deep learning
  3. Mengetahui Karakteristik deep learning
  4. Mengetahui Tahapan deep learning
  5. Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan deep learning

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pembelajaran Model Deep Learning
Model ini bersifat dinamik, dimana keterkaitan antar pengetahuan digunakan sepenuhnya untuk menunjang pemahaman (Pujo Sukarno, 28). Peserta didik diajak untuk mengenal, memahami dan menerapkan pengetahuannya dalam penyelesaian permasalahan dari sudut penyelesaian yang umum. Tumbuhnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan dimungkinkakh melalui penggunaan konsep dan metode dalm konteks dan domain yang berbeda-beda.

2.2  Ciri-Ciri Pembelajaran Deep Learning
1.    Pembelajaran dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
2.    Mempelajari pengetahuan-pengetahuan yang telah menjadi landasan terhadap pengetahuan yang sedang dipelajari, serta pola umum pemecahan persoalan.
3.    Melakukan evaluasi terhadap fakta-fakta yang tersedia dan dikaitkan denagn kesimpulan terhadap materi yang sedang dipelajari
4.    Melakukan pemeriksaan terhadap logika dan uraian tentang suatu materi belajar secara rinci dan kritis
5.    Menumbuhkan kesadaran dari dalam tentang tumbuhnya pemahaman selama mengikuti pelajaran
6.    Menumbuhkan keaktifan dalam mempelajari materi belajar

2.3  Aspek-Aspek Dalam Model Pembelajaran Deep Learning
Pendekatan dalam menggunakan model deep learning
(1)  Pendekatan dalam memahami pengetahuan yang diajarkan
Dalam pendekatan ini, mula-mula peserta didik diajarkan konsep pengetahuan dasarnya, kemudian berikan penjelasan mana definisi, mana konsep, mana teori dan mana generalisasi. Semua penguasaan ini agar peserta dapat mengembangkan suatu model seperti model verbal, diagramatik, model matematif, atau mungkin model grafik dan statistiknya. Model-model ini berguna untuk membangun pemecahan masalah dalam kehidupan praktis.
(2)  Pendekatan dalam menerapkan suatu pengetahuan
Setelah memahami konsep, definisi dan teori, maka teori-teori tadi akan digunakan untuk pemecahan masalah-masalah praktis. Dalam memahami permasalahan yang terjadi, semua konsep dan teori dituangkan dalam bentuk model (semacam benang merah) dari pengetahuan. Guna model tersebut adalah untuk memudahkan pemahaman pengetahuan yang akan digunakan dalam konteks praktis. Sesuai dengan kegunaan ilmu pengetahuan, maka dalam konteks praktis teori-teori tersebut digunakan semacam petunjuk untuk menjelaskan, menerangkan, memprediksikan, membantu memecahkan masalah dan merancang suatu model dalam kehidupan praktis.
pada Kegunaan kedua pendekatan tersebut agar peserta didik lebih memahami dan menguasai secara rinci tentang suatu pengetahuan yang diajarkan dan penggunaan pengetahuan tersebut untuk penyelesaian masalah dalam kehidupan praktis.
Dalam model deep learning harus diperhatikan aspek pengembangan kognitif dan aspek penumbuhan rasa ingin tahu.

1)    Aspek Pengembangan Kognitif
Pada pengembangan kognitif, berupaya untuk memadukan hal-hal pokok, kemudian dituangkan dalam model materi belajar. Deep learning sangat efektif untuk menterjemahkan kompetensi yang diharapkan menjadi suatu kurikulum yang terstruktur. Perpaduan dari berbagai komponen kompetensi, dimana setiap komponen kompetensi diturunkan menjadi butir-butir materi ajar. Akumulasi pemahaman dari butir-butir materi belajar tersebut akan membentuk suatu komponen kompetensi, yang pada akhirnya membangun secara untuh kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan demikian pada waktu implementasi kurikulum setiap pengajar akan menggunakan deep learning untuk menyatukan butir-butir materi belajar dalam mata pelajaran.
Ada tiga aspek pengembangan kognitif peserta didik :
1.    Pengembangan kognitif yang terfokus pada pengembangan kemampuan berfikir yang tidak terkait dengan keterampilan dan kebutuhan dibidang kerja.
2.    Pengembangan kognitif yang merangsang peserta ajar untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya pada berbagai jenis permasalahan.
3.    Pengembangan kognitif yang dipadukan pada suatu kurikulum formal secara terstruktur.
Ada beberapa metode pembelajaran untuk pengembangan kognitif :
1.    Metode Pembelajaran Modelling
Pendidik menuangkan pemikiran dalam bentuk gambar, sketsa, diagram serta penjelasannya. Metode modeling merupakan uraian tentang pemecahan permasalahan, analisis kritis, atau pengembangan kreativitas atau pengembangan alternatif. Peserta didik  menjadi pengamat dalam proses yang disajikan pendidik.
2.    Metode Pembelajaran Coaching
Pendidik memposisikan sebagai pengamat dalam kelas selama proses pembelajaran. Pendidik dapat berpartisipasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengarahkan, atau memberikan umpan balik kepada peserta yang sedang menyelesaikan permasalahan.
3.    Metode Pembelajaran Scaffolding
Pendidik membimbing peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau memberikan petunjuk dalam proses membangun suatu pengetahuan.
4.    Metode Pembelajaran Articulating
Menekankan pada peningkatan kemampuan peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga peserta didik dapat menyampaikan pemikiran-pemikirannya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan meskipun bukan pada bidang ilmmu utamanya. Lebih baik disajikan dalam bentuk diskusi kelas.
5.    Metode Pembelajaran Reflecting
Metode refleksi digunakan untuk mengukur kemampuan ajar relatif terhadap kemampuan rekan-rekan sekelas tentang materiyang diajarkan. Dapat dilakukan dengan cara menghimbau mahasiswa untuk membandingkan catatan kualiah, hasil pekerjaan rumah yang dikerjakan kemudian diskusi kelompok atau diskusi kelas. Hasil ujian yang disertai komentar adalah hal yang lebih baik dan merupakan salah satu cara dalam reflecting.
6.    Metode Pembelajaran Exploring
Peserta didik diupayakan untuk membiasakan untuk menyelesaikan permasalahan secara mandiri, dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dosen pengajar adalah membimbing peserta ajar dalam penelitian-penelitian baru dengan memberikan semangat peserta ajar untuk mengeksplorasi dan meningkatkan rasa ingin tahu.

2)    Aspek Pengembangan Rasa Ingin Tah
Aspek penumbuhan rasa ingin tahu dalam pengembangan pengetahuan merupakan prinsip pembelajaran bagi peserta didik. Rasa ingin tahu seperti kemampuan artikulasi, refleksi, dan berfikir kritis dapat dipelajari melalui pengamatan dan pengalaman. Untuk itu mahasiswa program studi manajemen diwajibkan untuk studi lapangan dalam mata kuliah praktikum dan praktek kerja dalam mata kuliah interenship. Selain itu, proses pembelajaran di kelas, buku materi belajar, program computer atau situs dapat menunjang tumbuhnya rasa ingin tahu.
Kegiatan pembelajaran yang hanya bersifat memberikan informasi tentang materi pelajaran atau menjawab keinginan peserta tentang materi ujian atau penggunaan multimedia, bukanlah upaya untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, merupakan kegiatan belajar yang memberikan penjelasan tentang :
1.    Urgensi materi kuliah yang sedang dipelajari. Untuk apa dan mengapa itulah yang menjad perhatian peserta ajar.
2.    Batasan atau asumsi-asumsi yang berlaku pada suatu materi yang dipelajari.
3.    Bagaimana materi kuliah tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta kuliah.
4.    Bagaimana kegunaan materi belajar tersebut dalam profesinya yang akan datang.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Deep learning nampaknya harus dipertimbangkan dan merupakan jagonya system pengajaran pendidikan di Indonesia. Memiliki learning curve yang cukup berpengalaman dan  kaya akan teori, yang seharusnya pelopor modeling pembelajaran. Pendidik sudah waktunya menjelaskan manfaat dari setiap materi  yang diajarkannya dan harus menumbuhkan rasa ingin tahun dikalangan peserta didi. Modeling merupakan bagian pokok dalam menyajikan pembelajaran. Penyajian materi belajar jangan mendominasi tatap muka dan peserta didik diminta untuk memahami materi belajar secara mandiri. Waktu untuk tatap muka sebagian besar sebaiknya disi dengan diskusi sehingga peserta didik berlatih untuk articulating, reflecting dan exploring.

3.2  Saran
Pola belajar yang pasif sebaiknya dirumbah menjadi pola belajar aktif, peserta didik sebaiknya dilatih untuk mampu berdiskusi dan menyampaikan pendapat berpikiran yang hanya mementingkan materi ujian dan nilai segera dirubah. Sebaiknya tumbuhkan kemandirian untuk belajar jangan terpaku pada materi yang diajarkan dalam tatap muka oleh dosen yang sifatnya sangat terbatas. Biasakan belajar kelompok, diskusi dan bertanya meskipun kepada sesama peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

ML. Jhingan. 1996. The Economic Development and Planning, New Delhi. Vicas Publishing House. Ltd.

MP. Todaro. 1995. Economic For Development World. London : Groupen Ltd

Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan, Jakarta : Salemba Emprat.

Bapenas. 2005. Perekonomian Indonesia 2003

Bank Indonesia. 2007. Laporan Tahunan Bank Indonesia. Jakarta : BI.