1.
Pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang mengaitkan materi yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari –
hari. Sebagaimana menurut pendapat Nurhadi (2003, hlm. 4-5) pembelajaran
kontekstual adalah suatu konsep dimana guru menghadirkan situasi nyata ke dalam
kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran
kontekstual lebih menekankan pada authentic
assessment yang diperoleh dari berbagai kegiatan.
Model
pembelajaran kontekstual perlu diterapkan karena mengingat bahwa selama ini
banyak orang yang berpendapat bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta – fakta
yang harus dihapalkan. Selain itu, fungsi dan peranan guru masih dominan
sehingga siswa menjadi pasif dan kurang kreatif. Hal itu harus diperbaiki
karena kurikulum 2013 menuntut siswa aktif, kreatif dan mampu mengaitkan materi
dengan kegiatan sehari – hari. Salah satu cara untuk memperbaiki hal tersebut
adalah dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran
kontekstual memiliki beberapa komponen yang mendasari proses implementasinya
dalam pembelajaran. Adapun komponen tersebut menurut Johnson, dalam Nurhadi
(2003, hlm. 13) adalah sebagai berikut:
a.
Melakukan hubungan yang bermakna.
Siswa dapat mengatur dirinya sendiri dalam belajar dan mengembangkan minatnya
secara individual maupun kelompok dan siswa dapat belajar sambil berbuat.
b.
Melakukan kegiatan – kegiatan
yang signifikan dengan cara siswa membuat hubungan antar sekolah dengan
berbagai konteks dalam kehidupan dunia nyata sebagai anggota masyarakat
c.
Belajar yang diatur sendiri.
d.
Bekerja sama. Siswa dapat bekerja
sama dengan secara efektif dalam kelompok. Sedangkan guru dapat membantu siswa
memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi dalam
kelompoknya.
e.
Berpikir kritis dan kreatif.
Siswa dapat menggunakan tingkat berfikir tinggi seperti menganalisis, sintesis,
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti –
bukti.
f.
Mengasuh atau memelihara pribadi siswa.
g.
Mencapai standar yang tinggi.
Siswa dapat mencapai standar yang tinggi dengan cara mengidentifikasi tujuan
dan memotivasi siswa untuk mencapainya.
h.
Menggunakan pengetahuan
akademisnya dalam konteks dunia nyata untuk satu tujuan yang bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar