Senin, 14 Maret 2016

Guru Sebagai Pendidik Mempunyai Tanggung Jawab Secara Formal



Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab secara formal (kepada atasan yang mengangkatnya) dan secara moral (kepada sasaran didik dan Tuhan Yang Maha Esa). Walaupun tugas utama guru di dalam adalah mengajar bukan berarti bebas tuntutan sebagai pendidik, karena tugas guru tidak berbatas kepada penyampaian sejumlah ilmu pengetahuan saja. Guru juga tidak cukup memahami karakteristik siswa sebagai peserta didik , akan tetapi guru juga harus memahami karakteristik pribadi dirinya dan kondisi pendidikan.
Di dalam keluarga, seorang guru bertindak sebagi orang tua yang mempunyai kewajiban mendidik dan membimbing putra-putrinya, di dalam lingkungan sekolah, guru mempunyai kewajiban mendidik anak didiknya agar mencapai tujuan pendidikan secar efektif dan efisien, sedangkan guru di lingkungan masyarakat, guru dipandang sebagai pigur yang patut digugu dan ditiru baik dlam sikap maupun dalam perbuatannya. Sehingga guru menjadi tolak ukur atau standar kebenaran orang-orang sekitarnya.
Guru merupakan faktor yang dominan dan penting disekolah atau pendidikan formal, karena guru di jadikan tauladan oleh peserta didiknya. Jadi guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan didalam tujuan pendidikan selain unsur peserta didik dan sarana prasarana atau fasilitas lainnya.
Guru mempunyai dua tugas penting, yakni mengajar dan mendidik. Tugas-tugas tersebut menjadi tanggung jawab seorang guru baik dalam pelaksanaan kegiatan mengajar maupun dilaur pelasanaan kegiatan belajar mengajar. Mengajar adalah tugas membantu dan melatih anak didik dalam memahami sesuatu dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan mendidik adalah mendorong dan membimbing anak didik agar maju menuju kedewasaan secara utuh. Kedewasaan yang mencakup kedewasaan intelektual, emosional, sosial, fisik, seni spiritual, dan moral. Pendidikan karakter dewasa ini menjadi solusi alternatif bagi perkembangan siswa mejadi insan ideal. Pendidikan karakter diarahkan untuk menanamkan karakter bangsa secara menyeluruh, baik pengetahuan (kognitif), nilai hidup (afektif), maupun tindakan terpuji (psikomotor).

Dari fenomena yang di utarakan di atas, secara formal upaya menyiapkan kondisi, sarana dan prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa . Namun, baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah.
Pengertian sekolah? Dengan adanya pendidian karakter di sekolah dasar diharapkan bisa berjalan maksimal sesuai yang diharapkan dalam tujuan pendidikan. Dari studi literatur yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa peran guru dalam pembentukan karakter di sekolah dasar sangat penting yang agar terbentuknya peserta didik yang bermoral, berakhlak mulia, beretika, berbudaya, dan beradab.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peran Guru dalam Pembentukan Karakter pada siswa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar