Peneliti akan menjelaskan prosedur yang dilakukan
dalam membuat produk. Model
yang digunakan untuk penelitian ini yaitu model 4-D, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.
Tahap Define (Pendefinisian),
dalam tahapan ini terdapat 3 fokus kegiatan sebagai berikut.
a.
Analisis Awal Akhir
Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang
mendasari pengembangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual. Langkah yang ditempuh dalam analisis ini
adalah dengan menganalisis masalah, kemudian melakukan analisis terhadap
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan subtema, analisis
indikator setiap mata pelajaran yang sesuai dengan subtema, analisis tujuan
pembelajaran dan analisis soal evaluasi.
b.
Analisis Siswa
Analisis siswa merupakan menganalisis karakteristik siswa berdasarkan kebutuhan dan
perkembangannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa sebagai acuan
dalam pembelajaran remedial. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotor siswa.
c.
Analisis Tugas
Analisis tugas ditujukan untuk mengidentifikasi
tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya indikator pembelajaran. Hasil dari pencapaian
tugas ini dapat digunakan sebagai acuan penentuan siswa mana yang harus
melaksanakan pembelajaran remedial.
2.
Tahap Design (Perancangan)
Dalam tahapan ini adalah perancangan pembelajaran remedial
dengan menggunakan model kontekstual. Adapun dalam tahap ini terdiri dari kegiatan:
a.
Perencanaan tahapan – tahapan kegiatan yang akan dilakukan
Setelah diketahui apa penyebab siswa belum dapat
mencapai tujuan pembelajaran, maka rencanakan kegiatan dan soal pembelajaran remedial yang sesuai dengan
solusi dari masalah yang dihadapi siswa.
b.
Perancangan pengolahan hasil pembelajaran remedial
Setelah siswa mengikuti pembelajaran remedial maka
langkah selanjutnya adalah mengolah hasil belajar siswa pada pembelajaran
remedial.
3.
Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari
pengembangan soal remedial dengan
divalidasi oleh ahli revisi dan uji coba produk. “Validitas merupakan derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh
peneliti” (Sugiyono, 2012, hlm. 363). Adapun “reliabilitas berkenaan dengan
derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2012, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang
sama.
Validasi draf 1 soal remedial yang divalidasi ahli yang dilakukan bersifat
perkiraan atau judgement, berdasarkan
analisis dan pertimbangan logika dari para ahli. Validasi yang dilakukan berupa meminta
analisis kelayakan teori atau konsep yang digunakan terhadap draf 1 soal remedial yang dikembangkan dan meminta saran
perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang ada.
Draf 1 soal remedial yang telah divalidasi oleh ahli di analisis
oleh peneliti hal – hal apa saja yang menjadi kekurangannya dan direvisi oleh peneliti.
Setelah revisi dilakukan, maka peneliti menyusun kembali soal remedial sehingga siswa yang belum
mencapai tujuan pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran
melalui soal remedial tersebut. Draf 2 soal remedial diujicobakan ke siswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Selain itu peneliti juga memberikan kuesioner respon guru kepada guru
yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar. Hal ini
dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap draf 2 soal remedial. Analisis kekurangan draf 2 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil
isian draft 2 soal remedial
siswa. Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi dan terbentuk draf 3 soal remedial.
Setelah draf 3 soal remedial dibentuk maka dilakukan uji coba 2 kepada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Sama seperti halnya uji coba 1 peneliti
melakukan melakukan observasi terhadap pengerjaan soal remedial dan menganalisis hasil isian draf 2 LKS yang
diisi oleh siswa. Kemudian peneliti kembali memberikan kuesioner respon guru
kepada guru yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar.
Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap
draf 3 soal remedial. Analisis kekurangan draf 3 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil
isian draft 3 soal remedial.
Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi untuk terakhir kalinya. Setelah revisi
akhir maka terbentuklah produk bahan ajar soal remedial dalam model pembelajaran
kontekstual.
4.
Tahap penyebaran
Tahap
penyebaran dilakukan secara terbatas. Penyebaran dilakukan dengan cara
mengadakan kunjungan ke sekolah – sekolah yang berada dalam satu
wilayah dengan SD Negeri 2 Kelapasawit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar