Selasa, 15 Maret 2016

Tahap-tahap Desain Penelitian di Sekolah Dasar


Peneliti akan menjelaskan prosedur yang dilakukan dalam membuat produk. Model yang digunakan untuk penelitian ini yaitu model 4-D, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.         Tahap Define (Pendefinisian), dalam tahapan ini terdapat 3 fokus kegiatan sebagai berikut.
a.          Analisis Awal Akhir
Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual. Langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah dengan menganalisis masalah, kemudian melakukan analisis terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan subtema, analisis indikator setiap mata pelajaran yang sesuai dengan subtema, analisis tujuan pembelajaran dan analisis soal evaluasi.
b.          Analisis Siswa
Analisis siswa merupakan menganalisis karakteristik siswa berdasarkan kebutuhan dan perkembangannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa sebagai acuan dalam pembelajaran remedial. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
c.          Analisis Tugas
Analisis tugas ditujukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya indikator pembelajaran. Hasil dari pencapaian tugas ini dapat digunakan sebagai acuan penentuan siswa mana yang harus melaksanakan pembelajaran remedial.
2.    Tahap Design (Perancangan)
Dalam tahapan ini adalah perancangan pembelajaran remedial dengan menggunakan model kontekstual. Adapun dalam tahap ini terdiri dari kegiatan:
a.          Perencanaan tahapan tahapan kegiatan yang akan dilakukan
Setelah diketahui apa penyebab siswa belum dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka rencanakan kegiatan dan soal pembelajaran remedial yang sesuai dengan solusi dari masalah yang dihadapi siswa.
b.         Perancangan pengolahan hasil pembelajaran remedial
Setelah siswa mengikuti pembelajaran remedial maka langkah selanjutnya adalah mengolah hasil belajar siswa pada pembelajaran remedial.
3.         Tahap Pengembangan
Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari pengembangan soal remedial dengan divalidasi oleh ahli revisi dan uji coba produk. “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2012, hlm. 363).  Adapun “reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2012, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama.
Validasi draf 1 soal remedial yang divalidasi ahli yang dilakukan bersifat perkiraan atau judgement, berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari para ahli. Validasi yang dilakukan berupa meminta analisis kelayakan teori atau konsep yang digunakan terhadap draf 1 soal remedial yang dikembangkan dan meminta saran perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang ada.
Draf 1 soal remedial yang telah divalidasi oleh ahli di analisis oleh peneliti hal hal apa saja yang menjadi kekurangannya dan direvisi oleh peneliti. Setelah revisi dilakukan, maka peneliti menyusun kembali soal remedial sehingga siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui soal remedial tersebut. Draf 2 soal remedial diujicobakan ke siswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Selain itu peneliti juga memberikan kuesioner respon guru kepada guru yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap draf 2 soal remedial. Analisis kekurangan draf 2 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil isian draft 2 soal remedial siswa. Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi dan terbentuk draf 3 soal remedial.
Setelah draf 3 soal remedial dibentuk maka dilakukan uji coba 2 kepada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kelapasawit. Sama seperti halnya uji coba 1 peneliti melakukan melakukan observasi terhadap pengerjaan soal remedial dan menganalisis hasil isian draf 2 LKS yang diisi oleh siswa. Kemudian peneliti kembali memberikan kuesioner respon guru kepada guru yang mengajar dan kuesioner respon siswa kepada siswa yang belajar. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui respon dari guru dan siswa terhadap draf 3 soal remedial. Analisis kekurangan draf 3 soal remedial dilakukan berdasarkan observasi dan hasil isian draft 3 soal remedial. Kekurangan-kekurangan yang ada di revisi untuk terakhir kalinya. Setelah revisi akhir maka terbentuklah produk bahan ajar soal remedial dalam model pembelajaran kontekstual.
4.         Tahap penyebaran
Tahap penyebaran dilakukan secara terbatas. Penyebaran dilakukan dengan cara mengadakan kunjungan ke sekolah – sekolah yang berada dalam satu wilayah dengan SD Negeri 2 Kelapasawit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar